IKATAN KELUARGA KATOLIK SUMATERA UTARA

Beranda » Filsafat (Laman 2)

Category Archives: Filsafat

PARA FILOSOF PRA-SOCRATEAN

 Oleh

Ratadiajo Manullang

Sejarah pemikiran filsafat sistematis dalam sejarah peradaban manusia Barat dan bahkan dunia bermula dari bangsa Yunani. Affirmasi ini kedengaraannya terasa janggal dan seolah-olah mengabaikan pemikiran filosofis dalam kebudayaan Timur. Kiranya harus kita akui bahwa permenungan filsafat secara sistematis dan rasional tentang alam semesta dan berikutnya tentang dunia dan manusia tanpa embel-embel Allah atau Tuhan dan dewa-dewi tertera secara historis dan faktual dalam pemikiran para filosof Yunani. Adakah refleksi dan permenungan metafisis dan distingsi yang tegas, rinci dan sistematis tentang realitas ada, moralitas, politik dst. seperti kita temukan dalam Metafisica, Etika Nicomacea, Politeia, Anima dll. karya-karya Aristoteles, dalam pemikiran filosofis Timur? Karena alasan di atas, kita memberikan perhatian cukup besar pada sejarah perkembangan pemikiran filosofis dalam kebudayaan Yunani klasik. (lebih…)

PARA FILOSOF KOSMOLOGIS

 Oleh
Ratadiajo Manullang

 

Kriteria dasar dalam menentukan seseorang sebagai filosof atau bukan adalah sarana dan pola kerja yang dipakainya dalam mengerti suatu obyek, orientasi dasar dan sasaran atau tujuan yang ingin diraih. Pada umumnya, permenungan filsafat bertumpu pada kekuatan akal budi murni sebagai senjata pertama, utama dan pamungkasnya, menggunakan pendekatan rasional yang bermaksud mencari dan menemukan akar, jiwa, sebab dan intisari dari suatu hal. Permenungan filosofis berorientasi pada penyingkapan kebenaran dan pengayaan khazanah pengetahuan manusia, yang kiranya dapat membantu setiap orang untuk lebih mengerti diri sendiri, sesama dan alam lingkungan. Kriteria-kriteria dasar ini digunakan untuk menentukan siapa saja yang masuk dalam kategori filosof atau bukan. (lebih…)

Fenomenologi sebagai Cermin Terang bagi Hermeneutika

 Oleh
Ratadiajo Manullang

            Ilmu pengetahuan itu membebaskan jiwa. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan bagi kita bahwa warna perkembangan peradaban manusia dari zaman lampau hingga era baru ini selalu dipenuhi oleh gemuruh pergulatan seputar ilmu pengetahuan. Hal ini dilatarbelakangai oleh kodrat asali manusia itu sendiri yang haus akan pengetahuan. ‘Kehausan’ ini dirasakan sangat mengekang atau memenjara jiwa. Bila kita membandingkannya dengan panorama filsafat alam sampai post-modern, usaha pencarian ilmu pengetahuan akan terlihat di sini. Selain itu, bagi para filsuf  ilmu pengetahuan adalah kebijaksanaan sejati. Semakin seseorang menguasai dan tahu banyak ilmu, ia akan semakin (lebih…)